JAKARTA, (News Madura) – Anggota DPR RI Salamet Aryadi mengusulkan Pangeran Trunojoyo dan Syaikhona Kholil sebagai Pahlawan Nasional di rapat paripurna III DPR-RI tahun 2020-2021 di Senayan, Jakarta, Rabu (10/2/2021).
Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) melalui Slamet Ariyadi menyampaikan, jika dari nama-nama yang ditetapkan Presiden Jokowi sebagai Pahlawan Nasional, tidak satupun berasal dari Madura sebagai Pahlawan Nasional.
“Dua nama tokoh Nasional, Pangeran Trunojoyo adalah pejuang yang melawan penjajah kolonial Belanda dan namanya diabadikan sebagai nama Universitas Trunojoyo Madura, dan Syekh Khona Kholil sebagai pejuang yang melahirkan organisasi terbesar di Indonesia (NU) dan namanya diabadikan sebagai nama Kampus Syekh Khona Kholil Bangkalan,” terangnya.
Anggota DPR-RI dapil XI Jatim, Madura, saat dihubungi secara terpisah menyampaikan, betapa pentingnya Negara mengakui dan menetapkan pangeran Trunojoyo dan Mbah Syaikhona Kholil Bangkalan, sebagai Pahlawan Nasional.
Sejarah mencatat, jika Belanda gentar dengan dua tokoh tersebut. Pangeran Trunojoyo melawan Belanda bukan di Madura, tapi mulai dari tanah Mataram hingga Kediri.
“Begitupula Syaikhona Kholil, ia adalah guru dari Mbah Hasyim Assyari, jika tak ada mbah Kholil maka tak ada NU,” terang Slamet Ariyadi, saat dihubungi awak media, Kamis (11/2/2021).
Slamet menambahkan, Bangsa Indonesia perlu tau, jika pangeran Trunojoyo gugur di medan pertempuran melawan Belanda. Dan Mbah Syekh Khona Kholil pernah ditahan oleh Belanda.
“Atas nama masyarakat Madura, Negara harus memasukkan kedua nama tokoh tersebut sebagai Pahlawan Nasional, karena kedua nama itu telah berkontribusi dan berdedikasi atas kemerdekaan Republik Indonesia,” tandasnya.
Komentar